Kesabaran dan Harapan
Iyah dalam jalan cerita hidupku, takdirku seperti ini. Aku di
takdirkan untuk berpisah dari keluarga tapi selama ibuku jauh ibuku juga pernah
pulang lalu pergi lagi. Sampai akhirnya aku Mts keluargaku punya rumah baru di
desa baru dengan Kabupaten yang baru. Tapi rumah itu hanya ditempati oleh aku
dan kakakku, ibuku yang pergi lagi jauh dan ayahku dengan keluarga barunya. Aku
di rawat aku di jaga oleh kakakku sampai ia mendapatkan jodohnya.
Dan jodohnya itu bertemu sampai akhirnya mereka tinggal bersama
disini di rumah yang ibu bangun, aku tinggal bersama mereka. Yahh namanya juga
hidup tak selamanya indah, aku kehilangan indahnya masa kecil yang setiap
harinya penuh dengan keceriaan aku tak merasakan lagi bercanda bersama kakak,
kemana-mana bareng kakak, belanja baju lebaran belanja buat sehari-hari belanja
barang dagangannya sampai ke liburan barengnya pun aku kehilangan semua itu.
Aku rindu semua itu
Tapi dari sanalah aku berfikir ini masa dewasaku yang tidak selamanya
di iringi oleh orang lain, ada saatnya aku kecil dan ada saat nya aku tumbuh
dewasa, iyah sekarang aku menemukan masa-masa yang udah tidak kecil lagi,
fikiranku sekarang udah jauh bagaimana aku membalas orang-orang yang berjasa
terhadapku, nenek, kakek, ua, kakak, tentunya bapak dan ibu.
Walaupun Ibu dan Bapak tak sepenuhnya menemani hari-hariku menemani
masa kecilku tapi bagaimanapun mereka, mereka ya mereka yang tak bisa di
gantikan posisinya oleh yang lain aku tetap harus patuh pada mereka, dan aku
percaya meskipun mereka sudah pisah tapi ku harap masing-masing dari mereka
tetap bahagia dengan kehidupannya yang hanya sandiwara ini.
Aku masih punya harapan untuk tetap bersatu seperti dahulu, membuka
lagi sebuah cerita yang indah dengan orang yang sama, aku ingin merasakan apa
yang mereka rasakan bahagia bersama orangtua, yang dulunya liburan itu hanya
ber2 bareng kakak, ku harap nanti liburan bisa bareng ibu dan bapak dan di lain
waktu juga bisa liburan bareng bersama istrinya kakak. Aku mengharapkan semua
itu Tuhan
Tapi apakah aku masih berhak merasakan harapan itu??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar